Karena saya tahu, lidah yang kita miliki ini tidak lurus, sebab tidak ada tulangnya. Jadi saya sadar betul lidah ini sering salah bertutur dan tidak tepat berucap.
Sebab saya sadar, tangan yang saya punya ini tidak lurus, bengkok-bengkok meski bertulang. Tapi justru karena tidak lurus inilah, maka sering kali ada perbuatan, perilaku yang salah diterjemahkan oleh tangan ini.
Lantaran saya mengerti, dua kaki ini juga tak lurus, walau tulangnya sangat kuat. Justru karena saking kuatnya itu, kadang-kadang bahkan teramat sering egois melangkah, melenggang, tak pedulikan keadaan orang lain. Sering angkuh tak sudi digubris, kadang arogan enggan disapa, sesekali menerjang-nerjang tanpa meminta maaf.
Ketika saya selalu ingat, telinga, mata, dan seluruh anggota tubuh saya tak satu pun yang benar-benar lurus. Maka saya sadari betul, sering mendengar, melihat, merasa, banyak hal yang salah, tidak benar, tak tepat, tak pada tempatnya, tak seharusnya, nggak semestinya.
Sudah seharusnya saya memahami, hati ini pun sering kali tak lurus, tak bersih, tak lapang. Lantaran terlalu banyak dihinggapi iri, dengki, amarah, ujub, riya, sum'ah, kikir, dan semua jenis sampah hati.
Maka, karenanya, sebab itu, Mohonkan maaf dan ampunan untuk saudaramu ini. Sungguh, jauh di lubuk terdalam hati ini, masih tersimpan semangat luar biasa untuk terus memperbaiki segalanya.
Semoga, SAAT INI adalah moment terbaik diri untuk mengubah semuanya menjadi lebih baik. Terima kasih atas kelapangan saudara-saudara untuk menyedekahkan maaf untuk diri ini. Sungguh kebahagiaan tiada banding mendapati kalimat "saya maafkan semua kesalahanmu sobat".
Dan mari kita budayakan sifat saling memaafkan diantara kita, sahabat.
Wassalaam
Cairo - 26 -juni - 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar