Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati." (Bukhari - Muslim)
Hadist diatas menyiratkan bahwa kekayaan kita di duniawi bukan pada harta benda namun pada kekayaan hati kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Makhluk-Nya . Betapa indah dan mulianya Seorang Hamba Allah bila mempunyai hati penuh kekayaan yang berwujud cinta kasih dan senyuman pada sesama sehingga tidak ada ruang untuk membenci dan menyakiti siapapun.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman!” Nabi ditanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab,”Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatannya.” (HR. Bukhari-Muslim)
maka dari itu sudah seharusnya manusia memiliki kekayaan hati , agar setiap manusia yang mengenal diri kita merasa tentram dan kita tidak saling membenci dan menyakiti siapapun yang berada di dekat kita .
Siapa yang tidak ingin tampil menawan? Seburuk apapun kita berusaha untuk bisa tampil mempesona namun pesona tubuh dan wajah tidak pernah abadi. Seiring waktu fisik kita makin melemah dan wajah tampak tidak lagi menawan. Hanya hati yang paling lembut, paling kuat dan paling jernih. yang bisa abadi. Itulah hati yang terindah tampil penuh mengutamakan Allah daripada keinginan hawa nafsunya.
Ibnul Qayyim berkata, “Barangsiapa yang menginginkan kejernihan hatinya maka hendaknya dia lebih mengutamakan Allah daripada keinginan hawa nafsunya. Hati merupakan bejana (untuk mengenal) Allah di atas muka bumi yanag diciptakan-Nya. Maka hati yang paling dicintai-Nya adalah hati yang paling lembut, paling kuat dan paling jernih.
Kekayaan hati bisa diperoleh siapapun. Tidak peduli apapun kedudukannya, wajahnya ganteng atau jelek. Bila seseorang memiliki hati yang indah dan mulia dari dalam bisa memancar keluar menebarkan cinta kasih dan senyuman pada sesama sehingga dimanapun kita berada, kita memberikan rasa damai kepada siapapun yang berada disisi kita. Itulah makna kekayaan hati.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la)
Oleh karena itu, Kita harus banyak- banyak berdo’alah pada Allah subhanahu Wa Ta'ala agar selalu diberi kekayaan hati dan kecukupan. Do’a yang selalu dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah do’a:
“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina) (HR. Muslim)
An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “”Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” (Syarh Muslim, 17/41)
Ya Allah, jadikanlah kami yang diliputi oleh kasih sayang jiwa kami, termasuk hamba-hambaMu yang paling banyak bagiannya dari setiap kebaikan yang Engkau bagikan, dari cahaya yang Engkau memberi petunjuk dengannya, dari rahmat yang Engkau sebarkan, dari rizki yang Engkau lapangkan, dari perlindungan dari keburukan dari petaka yang Engkau singkirkan. Amin ya robbal alamin
Semoga Bermanfaat ..
Wassalam,
Andi .Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar